Kamis, 14 November 2019

Modusin Pengantin Baru


CERITA DEWASA Perkenalkan nama saya Farul, saya lelaki yang cukup dewasa karena saya telah berusia 26 tahun. Keadaan saya sekarang adalah seorang pekerja di salah satu perusahaan plastik. Disini saya akan menceritakan tentang kisah sexs saya dengan istri tetangga kamar kontrakan-kan saya. Kisah ini berawal dari sore itu, saya terbangun. Kulihat jam di dinding dikamarku menunjukkan pukul 16.00 WIB.
Pada sore hari itu saya iseng-iseng untuk memanjat dinding tembok pembatas kamarku, dan kamar sampingku yang ditempati oleh pasangan pengantin baru, yaitu Mas Alex dan Kak’ Rika. Saat itu saya Cuma bermaksud melihat aktivitas tetangga sebelahku melalui Fentilasi. Setelah saya lihat ternyata mereka sedang tiduran sambil mengobrol di atas ranjang.
Saat itu saya mengawasi terus kegiatan mereka, saat itu kulihat Mas Alex hanya memakai singlet, begitu juga Kak’ Rika yang hanya memakai baju dalam. Mentang-mentang mereka pengantin baru didalam kamar hanya memakai pakaian dalam saja. Saat itu saya berharap kepada meraka agar mereka segera berhubungan sexs.hhe. tidak lama setelah itu, Mas Alex dan Kak’ Rika berbicara sambil berpelukan.
Karena posisiku saat itu lumayan jauh dan hanya melihat dari sela fetilasi, maka saya kurang bisa menangkap apa yang mereka bicarakan. Saat itu sesekali Kak’ Rika tertawa, dan Beberapakali pula saya amati Mas Alex meremas buah dada Kak’ Rika. Setelah sekian lama saya menunggu, pada akhirnya yang saya harapkan terjadi juga.
Tiba-tiba Mas Alex membuka celana pendeknya dan memegang tangan Kak’ Rika.
Lalu Mas Alex saat itu menyuruh Kak’ Rika memegang kejantanan Mas Alex. Kak’ Rika kelihatannya menurut dan memasukan tangannya ke dalam celana boxer Mas Alex, tetapi baru sebentar sudah ditariknya kembali, tampaknya Kak’ Rika menolak. Yahhhh, baru disuruh gitu aja nggak mau, apalagi kalau disuruh nyepongin, ucapku dalam hati kecewa.
Namun kekecewaanku terobati karena sejurus kemudian Mas Alex tiba-tiba bangkit dari tempat tidur dan melepas celananya. Kini dia hanya berCD (celana dalam) dan bersinglet. Kemudian Mas Alex-pun memeluk Kak’ Rika. Saya tersenyum kegirangan, keinginanku untuk melihat keduanya bercinta tampaknya akan terpenuhi
Tidak lama kemudian, Mas Alex-pun melepas pelukannya dan  Kak’ Rika-pun mulai melepas celananya. Kini sama seperti suaminya, Kak’ Rika hanya bersinglet dan berCD (celana dalam). Kulihat pahanya, putih dan mulus sekali.Kemudian mendadak Mas Alex mengeluarkan kejantanannya dari CD (celana dalam)nya. Kecil sekali, dibandingkan punysaya, ucapku dalam hati melihat kejantanan Mas Alex.
Mas Alex-pun langsung menghimpit Kak’ Rika, tampaknya Mas Alex akan ber-penestrasi Kak’ Rika. Kulihat Kak’ Rika memelorotkan CD (celana dalam)-nya hanya sampai sebatas paha saja. Sejurus kemudian saya melihat pelan Mas Alex memasukkan kejantanannya ke dalam lubang kewanitaan Kak’ Rika yang tertutup rambut kewanitaan.
Setelah kejantanan Mas Alex masuk keseluruhannya ke dalam liang senggama Kak’ Rika, Mas Alex langsung memeluk Kak’ Rika sambil menciumnya bertubu-tubi. Itu dilsayakan cukup lama.Saya sedikit keheranan kenapa Mas Alex tidak melsayakan genjotan, tidak mendorong-dorong pinggulnya. Mas Alex hanya diam memeluk Kak’ Rika.
Payah nih, ini pasti karena Mas Alex nggak tahan bermain lama, nggak seperti saya ucapku dalam hati, tertawa, merasa unggul dari Mas Alex. Disinilah saya mulai melihat adanya kesempatanku untuk turut melsayakan tumpangsari pada Kak’ Rika.DitaKakh lagi, kejadian itu hanya berlangsung sangat singkat, sekitar 7 menit. Meskipun Kak’ Rika bisa mencapai klimaksnya, tetapi Mas Alex terlalu cepat.
Saya me-nangkap kekecewaan di muka Kak’ Rika, meski Kak’ Rika berusaha tersenyum setelah permainan itu, tapi saya yakin ia tidak puas dengan permainan Mas Alex. Dari hasil pengintaian sayakemarin, hal itu membuatku mengambil kesimpulan, ada kemungkinan saya bisa menyetubuhi Kak’ Rika dan merasakan nikmat tubuhnya, kalau perlu saya juga akan menanam benih di rahim Kak’ Rika, Itulah tekadku.
Dari kejadian itu saya-pun mulai menyusun rencana. Kebetulan Mas Alex itu belum bekerja, ada kesempatan bagiku untuk membuatnya berpisah cukup lama dari Kak’ Rika. Apalagi saya punya kenalan yang bekerja di perusahaan, namanya Totok.Siang ini saya menjumpai Totok di kantornya,
“ Hai Rul, apa kabar ? ”, tanya Totok sambil menjabat tanganku.
“ Baik nih Tok ”, jawabku sambil ter-senyum.
“ Oh iya, duduk dulu deh Rul, biar enak kita ngobrolnya ”, ucap Totok mempersilahkanku.
Setelah saya duduk di kursi kantornya yang empuk itu, saya mulai mengajukan permintaan,
“ Tok, saya butuh bantuanmu ”, ucap saya.
“ Oh, itu semua bisa diatur, emang bantuan apa ni Rul ? ”, tanya Totok.
“ Aku butuh pekerjaan nih Tok ”, ucapku.
“ Ouh kerjaan, itu gampang Rul, memangnya kamu ingin diposisi apa dan minta gaji berapa ??? ”, tanya Totok.
“ Bukan buwat aku maksudnya Tok, tapi ini untuk orang lain ”, terang saya.
“ Hmmm… memangnya untuk siapa ? ”, tanya Totok.
“ Untuk temanku, Mas Alex namanya Tok, kamu wawancarai, tempatkan di mana saja kamu suka, nggak perlu tinggi-tinggi betul jabatannya ”, terang saya.
“ Aneh...tapi jika itu maumu, yaa tidak apa-apa ”, jawabnya.
“ Yang penting kamu wawancarai dia cukup lama, dan kamu wawancarnya kalau bisa diulang sampai beberapa kali gitu Tok ”, terangku pada Totok.
“ Oke deh Rul, kalau itu semua kemauan kamu ”, jawab Totok menuruti saya.
“ Tapi... nanti jadwal wawancara-nya saya yang tentuin ya Tok, hhe… Gimana, bisakan Tok ??? ”, pintaku lagi pada Totok.
“ Ah, kamu ini ada-ada aja deh Rul, yaudah deh terserah kamu aja deh Rul ”, ucap Totok mengiyakan kemauan saya.
Maka saat itu mulailah saya menyusun jadwal interview Mas Alex, mulai lusa, hari rabu sampai jumat dari jam 07.00 sampai 10.00 pagi.Totok menyetujuinya, kemudian saya permisi pulang. Dalam perjalanan pulang, hatiku sangat senang, sudah terbayang nikmatnya tubuh Kak’ Rika itu. Sesampainya di kos-kosanku, saya langsung bertemu dengan Mas Alex di tempat cuci,tampak Mas Alex sedang menyuci bajunya.
“ Mas... saya ingin bicara sebentar ”, ucapku mulai membuka percakapan.
Saat itu Mas Alex-pun menoleh dan menghentikan pekerjaannya,
“ Ada apa Rul ??? ”, tanya Mas Alex.
“ Begini nih Mas, saya dengar Mas Alex mencari pekerjaan, kebetulan tadi saya ke tempat teman saya, dia perlu pegawai baru, dia-nya sih malas menaruh iklan di koran, soalnya dia hanya butuh satu orang ”, ucapku panjang lebar menjelaskan.
Saat itu saya sedikit berdebar-debar karena menunggu tanggapan Mas Alex. Setelah beberapa saat Mas Alex kulihat terdiam, merenung, lalu
“ Hmmm... saya pikir dulu, sebelumnya terima kasih ya Rul ”,ucap Mas Alex.
“ Ya Mas sama-sama… ”, ucapku dengan senyuman.
Saat itu dalam hatiku, saya berpikir habislah sudah kesempatanku, tapi setelah di dalam kamar, sekitar 1 jam kemudian saya yang tertidur, terbangun oleh ketukan di pintu. Saya lalu bangun, mengucek-ngucek mata saya, melihat dari jendela. Tampak Mas Alex berdiri menunggu. Saya-pun cepat-cepat membuka pintu.
“ Wah... sedang tidur ya, kalau gitu nanti saja deh ”,ucap mas Mas Alex akan pergi lagi.
“ Enggak kog Mas, saya sudah bangun nih ”, ucapku berusaha mencegah Mas Alex pergi.
“ Gangguin tidur kamu nggak ? ”, tanya Mas Alex.
“ Ndak... masuk saja Mas ”, ucapku mempersilahkan.
Setelah kami berdua duduk di karpet kamarku, lalu…
“ Begini, ini soal lamaran kerja yang kamu bilang itu, tempatnya di mana sih ? ”, tanya Mas Alex.
“ Ooo...itu di Kaliurang km 10 nomor 17, nama perusahaannya PT. A, nggak jauh kok Mas ”, terangku.
“ Syaratnya apa aja ya Rul kira-kira ? ”, tanya Mas Alex.
“ Saya kurang tau juga tuh, Mas Alex pergi saja ke sana. temui teman saya, Totok, katakan Mas butuh pekerjaan ”, tahunya dari Farul.
“ Wah...kok rasanya kurang enak ya, seperti nepotisme saja… ”, Mas Alex sepertinya keberatan.
“ Enggak... nggak... kog, perusahaan-nya besar, Mas ke sana juga belum tentu diterima, Mas tetap melalui tes dulu ”, ucapku meyakinkan Mas Alex.
“ Hmmm...baiklah, saya coba dulu deh Rul, jam berapa ya ke sana ? ”, ucap Mas Alex.
“ Sekitar jam kerja saja baiknya, jam 07.00 pagi saja Mas ”, ucapku menyarankan.
Mas Alex hanya mengangguk tersenyum, lalu permisi seraya tak lupa berterima kasih kepadsaya. Saya hanya tersenyum, berarti selangkah lagi keinginanku tercapai. Hari ini selasa, sesuai pre-diksiku, Mas Alex pagi-pagi sudah berangkat, dan sekitar jam 11.00 siang baru pulang.Saya menuju ke kamarnya, lalu mengetuk pintu,
“ Assalamualaikum ”, saya memberi salam.
Waalaikumussalam, terdengar jawaban Mas Alex dari dalam kamarnya.Lama baru pintu dibuka, dan Mas Alex mempersilahkanku untuk masuk. Kulihat di dalam kamarnya, istrinya tengah duduk di pinggir tempat tidur dengan me-makai jilbab putih, tersenyum padsaya. Kak’ Rika tampak cantik sekali.
“ Bagaimana Mas, tadi ? ”, tanya saya.
“ Oh...nanti saya disuruh ke sana lagi, besok untuk interview Rul ”, ucap mas Alex.
“ Alhamdulillah, saya doakan supaya keterima ya Mas ”, ucapku berbasa-basi.
“ Terima kasih ya Rul ”, ucapnya.
Setelah berbasa - basi cukup lama, sayapun permisi,
“ Eehh...nanti dulu, kamu kan belum minum ”,ucap Mas Alex berusaha mencegahku.
“ Ayo Mah buatkan air minumnya dong ”, perintah Mas Alex me-nyuruh istrinya.
Saya menolak dengan halus,
“ Ah nggak usah Mas, saya sebentar aja kog, soalnya saya ada urusan ”, ucapku berpura-pura.
“ Oh baiklah kalau begitu, sekali lagi terima kasih ya ”, ucap Mas Alex.
Saya tersenyum mengangguk, kulihat Kak’ Rika tidak jadi membuat minuman. Sayapun pergi ke ka-marku, riang karena sebentar lagi adikku akan bersarang dan menemukanpasangannya.
Hari ini rabu, Mas Alex sudah berangkat dan meninggalkan Kak’ Rika sendirian dikamarnya. Rencana mulai kulaksanakan. Saya membongkar beberapa koleksi kaset pornoku, memilih salah satunya yang saya anggap paling bagus, kaset porno dari Indonesia sendiri, lalu membungkusnya dengan kertas merah jambu.Kemudian sambil meKakwa bungkusan Kaset itu, saya menuju ke kamar tetanggsaya, mengetuk pintu,
“ Assalamualaikum, saya mem-beri salam. Lama baru terdengar jawaban,
“ Waalaikumsalam ”, sahut Kak’ Rika dari dalam kamar itu.
Tidak kama pintunya-pun terbuka, kulihat Kak’ Rika melongokkan kepalanya yang berjilbab itudari celah pintu,
“ Ada apa ya ? ”, tanya-nya.
“ Ini ada hadiah dari saya, saya mau memberikan kemarin tetapi lupa ucapku sambil menunjukkan bungkusan Kaset itu ”, ucapku.
“ Oh, baiklah ”, ucap Kak’ Rika sambil bermaksud mengambil bungkusan di tanganku itu.
“ Eee...tunggu dulu Kak’, ini isinya Kaset, saya mau lihat apa bisa muter nggak di komputernya Mas Alex ”, ucapku mengarang alasan.
Sedikit keberatan kelihatannya, akhirnya Kak’ Rika mempersilahkanku untuk masuk, saya yakin dia juga kurang ngerti tentang komputer. Di dalam kamar, saya menghidupkan komputer dan mengoperasikan program dvd playernya, lalu kumasukkan kaset-ku itu dan kujalankan. Sesuai dugaanku Kaset itu berjalan bagus.
“ Kak’ pingin nonton ? ”, tanya saya sambil melihat Kak’ Rika yang sedari tadi duduk di belakang memperhatikanku.BANDAR QQ
“ Film apa sih ? ”, tanya Kak’ Rika kepada saya.
Pokoknya bagus deh Kak’ filnya ”, ucapku.
Kemudian memberikan pe-tunjuk bagi Kak’ Rika , bagaimana cara menghentikan player dan mematikan komputernya. Kak’ Rika hanya mengangguk, lalu kupermisi untuk pergi mumpung filmnya belum masuk ke bagian intinya. Pintu kamar tetangga saya itu-pun kembali ditutup, saya bergegas ke kamarku, mau mengintip apa yang dilsayakan Kak’ Rika.
Setelah di kamarku. melalui Fentilasi kulihat Kak’ Rika menonton di depan komputer. Dia tampaknya kaget begitu melihat adegan porno langsung hadir di layar monitor komputer itu. Dengan cemas saya menantikan reaksinya. Menit demi menit berlalu hingga sudah 15 menit kulihat Kak’ Rika masih tetap menonton. Saya senang berarti Kak’ Rika menyukainya.
Lalu terjadi sesuatu yang lebih dari saya harapkan, tangan Kak’ Rika saat itu mulai masuk ke dalam dalam roknya, dan bergerak-gerak di dalam rok itu.
“ Ssssss... Oughhhh... Aghhhhh… ”, desahnya mulai terdengar.
Suara Kak’ Rika mendesah-desah , tampaknya merasakankenikmatan.Saya kaget, Wah, hebat ternyata ber-masturbasi ucapku dalam hati. Rasanya saat itu saya ingin segera masuk ke kamar Kak’ Rika, kemudian memeluk dan langsung menyetubuhinya. Saat itu masih hanya angan-angan, tapi saya sadar, ini perlu proses dan hal ini tidak semudah seperti yang saya katakan tadi.
Akhirnya saya memutuskan untuk tetap mengintip, dan berinisiatif mengukur kemampuanku. Sayapun mulai melsayakan onani dengan memain-mainkan kejantananku. Film di komputer itu terus berjalan, kira-kira hampir 1jam lamanya, pertanda film itu akan habis dan Kak’ Rika kulihat sudah empat kali klimaks, luar biasa.
Dan ketika filmnya berakhir, Kak’ Rika ternyata masih me-neruskan masturbasinya hingga menggenapi klimaksnya menjadi lima kali.
“ Aghhhhhh... ”, Kak’ Rika terpekik pelan menandai klimaksnya.
Sesaat setelah klimaks Kak’ Rika yang kelima saya-pun ejakulasi.
“ Oughhhhh... ”, suara berat-ku mengiringi luapan air mani di tanganku.
Saya senang sekali, berarti saya lebih tangguh dari Mas Alex dan bisa memuaskan Kak’ Rika nantinya karena bisa klimaks dan ejakulasi bersamaan.Kemudian Kak’ Rika sesuai petunjukku, kulihat mengeluarkan Kasetnya dan mematikan komputer. Setelah siang hari, Mas Alex baru pulang. Sedikit berdebar-debar saya menunggu perkembangan di kamar tetangga saya itu.
Saya takut kalau-kalau Kak’ Rika ngomong macam- macam soal Kaset itu, bisa berabe saya. Tetapi kelihatannya tak terjadi apa-apa. Kembali saya mengintip lewat Fentilasi, apa yang terjadi di sebelah. Begitu saya mulai mengintip, saya kaget ! Karena kulihat Kak’ Rika dalam keadaan hampir bugil. Saat itu Kak’ Rika hanya memakai CD (celana dalam) dihimpit oleh Mas Alex.
Lalu mereka-pun mulai bersetubuh. Namun seperti yang dulu-dulu, permainan itu hanya berlangsung sebentar dan tampaknya Kak’ Rika kelihatan tidak menikmati dan tidak bisa mencapai klimaks. Bahkan saya melihat Kak’ Rika seringkali kesakitan ketika penetrasi atau ketika buah dadanya diremas. Bagaimanapun saya senang, langkah kedua saya berhasil.
Hal itu membuat Kak’ Rika tidak bisalagi mencapai klimaks dengan Mas Alex. Prediksiku, Kak’ Rika akan sangat tergantung pada Kaset itu untuk kepuasan klimaksnya, sedangkan cara menghidupkan Kaset itu hanya saya yang tahu, disinilah kesempatanku. Hari Kamis, pukul 09.00 pagi, saya bangun dari tidur, mempersiapkan segala sesuatunya.
Kebetulan saat itu hari cuti bersama diperusahaan saya, pas sekalikan para pembaca. Hari ini bisa jadi saat yang sangat bersejarah bagiku. Kemarin saya telah mengintip Kak’ Rika dan Mas Alex seharian, mereka kemarin ber-setubuh hanya 2 kali, itupun berlangsung sangat cepat, dan yang penting bagiku, Kak’ Rika tidak bisa klimaks.
Malam kemarin saya juga sudah bersiap-siap dengan minum segelas jamu kuat, yang bisa menambah kualitas spermsaya.
Pada pagi hari itu, setelah saya mandi, saya berpakaian sebaik mungkin, parfum beraroma melati kuusapkan ke seluruh tubuhku, rambutku juga sudah disisir rapi. Lalu dengan langkah pasti saya melangkah ke tetangga sebelahku, Kak’ Rika yang sedang sendirian. Kembali saya mengetuk pintu kamarnya pelan,
“ Selamat pagi Kak’ ”, ucapku msembari mengetuk pintu Kak’ Rika.
“ Iya, siapa yah ”, suara lembut Kak’ Rika menyahut dari dalam kamar.
Kak’ Rika-pun membuka pintu, kali ini dia berdiri di depan pintunya, tidak seperti kemarin yang hanya melongokkan kepala dari celah pintu yang se'dikit terbuka. Saat itu dia memakai jilbab biru dengan motif renda, terlihat sangat manis sekali,
“ Oh kamu Rul, kenapa lagi Rul kamu kesini ??? ”, tanya Kak’Rika.
“ Gini Kak’, saya kemarin lupa memberitahukan cara mengelurkan kaset yang kemarin Kak’ ”, ucapku sambil tersenyum.
Tiba-tiba raut muka Kak’ Rika menjadi sangat serius,dan berkata
“ Kamu bener-bener kurang ajar ya Rul, masa kamu muterin Kaset porno pada Kak’ ”, kata Kak’ Rika sedikit keras.
Saat itu saya terkaget, ternyata dia mara. Lalu saat itu juga saya cepat mengarang alasan,
“ Wah… maaf Kak’, kaset itu adalah hadiah dari teman saya Kak’, setahu saya isi kaset itu adalah film humor, maafin saya ya Kak’, kasetnya tertukar, yaudah saya ambil lagi ya Kak’ kasetnya, seklai lagi maafkan saya ya Kak’ ”, ucapku.
Saat itu Kak’ Rika tidak menjawab, lalu dia masuk ke dalam kamarnya. Saat itu dia tampak kecewa, saya senang berarti dia takut kehilangan Kaset itu. Lalu saya-pun masuk ke kamarnya melalui pintu yang sedari tadi terbuka. Kak’ Rika kaget, melihatku mengikuti langkahnya,
“ Eeeh... kamu kok ikut masuk juga ??? ”, ucap Kak’ Rika.
Saat itu sambil menutup pintu kamar Kak’ Rika, dengan tenang saya menjawab,
“ Ahhh... Kak’ jangan munafiklah, toh Kak’ juga menyukai kaset porno itu, saya lihat Kak’ sampai masturbasi segala ”, ucapku dengan tegas.
“ Kurang ajar kamu ya Rul, keluar nggak kamu !!! Kalau tidak saya akan berteriak ”, gertak Kak’ Rika.
“ Kak’ jangan marah dulu, coba Kak’ pikirkan lagi, sejak menonton Kaset itu, Kak’ tidak bisa lagi klimaks dengan Mas Alex khan ”, ucapku sembari merebut kaset itu dan mematahkannya. Seketika itu Kak’ Rika terkejut,
“ Ka… kamu... ”.
Belum sempat dia menyelesaikan kata-katanya, saya memotongnya,
“ Saya bersedia memberikan kepuasan kepada Kak’ Rika, saya jamin Kak’ Rika bisa klimaks bila main dengan saya ”, rayuku.
“ Kurang ajar, Keluar kamu !!! ”, gertaknya lagi.
“ Oh tidak bisa, tidak segampang itu Kak’ mengusir saya, ayolah Kak’ Rika jangan marah !!! pikirkan dulu, saya satu-satunya kesempatan, bila Kak’ Rika tidak memakai saya, seumur-umur Kak’ Rika nggak akan pernah mencapai klimaks lagi ”, ucap saya terus menghasutnya.
Saat itu Kak’ Rika terdiam sebentar, saya senang dan berpikir dia mulai termakan rayuanku, namun,
“ sekali tidak ya tidak, kamu ngerti nggks sih ??? keluar kamu !!!! ucap Kak’ Rika membentak saya lagi.
Sebenarnya saat itu saya mulai takut dan gemetar, tapi saat itu sudah terlanjur basah, maka saya terus berusaha untuk merayu Kak’Rika dan berkata,
“ Sebaiknya Kak’ pikirkan lagi, di sini cuma saya yang mengajukan diri memuaskan Kak’, saya satu-satunya kesempatan Kak’, kalau Kak’ tidak mengambil kesempatan ini, Kak’ akan menyesal seumur hidup… ”, ucapku sedikit tegas.
Lama kulihat Kak’ Rika terdiam, bahkan dia kini terduduk lemas di samping ranjangnya. Saya pura-pura mengalah,
“ Ya udahlah, jika Kak’ tidak mau, saya pergi saja, saya itu cuma kasihan ngelihat Kak’ ”, ucapku sambil beranjak pergi.
Tetapi kulihat Kak’ Rika hanya diam terduduk di ranjangnya, saya membatalkan niatku, pintu yang telah terbuka kini kututup lagi dan kukunci dari dalam. Perlahan saya mendekati Kak’ Rika, kulihat dia menangis,
“ Kak’, jangan menangis gitu dong, tidak ada maksud saya sedikitpun menyakiti Kak’, ucapku sambil mulai menyeka air matanya dengan tanganku.
Lalu pelan-pelan kupegang pundak Kak’ Rika dan kudorong pelan dia agar berbaring di ranjang. Ternyata Kak’ Rika hanya menurut saja, saya senang seklai saat itu, ternyata rayuanku berhasil meruntuhkan pendiriannya.Kemudian saya mulai membuka resleting celana panjangnya, saat itu dia tampaknya inign menolak, namun saat itu saya dengan santai menepis tangannya.
Saya-pun melanjutkan aksi saya dengan memasukkan tanganku ke dalam celana Kak’ Rika. Tanganku masuk kedalam CD (celana dalam)nya, lalu langsung jariku menuju ke tengah lubang birahinya. Saya sudah terburu nafsu, mencucuk-cucukkan jemariku ke dalam lubangitu berkali-kali.
“ Aghhhhh... Ssss… Aghhhhhhh ”,desahan Kak’ Rika mengiringi setiap aksi jemariku.
Saya ingin membuatnya terang-sang dan mencapai klimaks. Lalu dengan cepat kutarikcelana pan-jang dan kolornya, sehingga terlihatlah pahanya yang putih dan mulus, saya langsung mencium paha mulus itu bertubi-tubi, menjilat paha putih Kak’ Rika dengan merata. Sayapun mengincar klitoris Kak’ Rika yang tersembul ke luar dari bagian atas liang senggama-nya.
Tanpa buang waktu saya langsung mengkulum klitoris itu di dalam mulutku,
“ Eummm... sruppp… eummmm... sruppp… sruppp ”, suara lidahku menari-nari di di klitoris-nya, ssembari sesekali kugigit pelan-pelan klitoris Kak’Rika.
“ Aghhhh... Oughhhhh... Sssssss… Rul… Aghhhhhh ”, desah Kak’ Rika mulai terdengar.
Saat itu tanganku semakin kupercepat menusuk liang senggama Kak’ Rika dan lidahku makin menggila menari-nari di atas klitorisnya itu. Perlahan kubimbing Kak’ Rika mencapai puncaknya, hingga akhirnya...
“ Oughhhhhhhhhhhhhhh…. ”, terdengar pekikan pelan Kak’ Rika mengiringi klimaksnya.
Pada saat itu saya melihat jemari tanganku sudah basah, hal itu bukan karena liurku melainkan karena lendir kawin Kak’ Rika yang telah basah. Saya mencium kewanitaan itu, tercium bau khas cairan kewanitaan wanita yang klimaks. Saya tersenyum, hatiku senang karena bisa membawa Kak’ Rika mencapai klimaksnya.
Tetapi saya tidak berhenti sampai di situ saja.
Setelah memelankan permainan jariku di liang senggama-nya, kini permainan jari saya-pun kembali kupercepat. Terdengar desahan Kak’ Rika,
“ Aghhhh... Oughhhh... yeaah... ”, Kak’ Rika mulai meracau.
Sementara tangan kiriku beroperasi di kewanitaan Kak’ Rika, tangan kananku mulai meremas blus Kak’ Rika, dengan cepat tangan kananku merobek blus itu dan menarik kutangnya hingga menyembullah buah dada Kak’ Rika yang indah membukit.Kemudian saya menghisap kedua puting itu sambil tangan kananku meremas buah dada Kak’ Rika bergantian,
“ Slurrpp... slrrrrpp... .slluuurpp ”, suara hisapan saya pada puting Kak’ Rika.
Dan sat itu-pun desahan Kak’ Rika mulai terdengar di telinga saya,
“ Ughhhh… Aghhhh... terus... Rul… terusin... Sssss… ”, ucapnya.
Saat itu dengan tangan kiriku tetap beraksi di kewanitaan Kak’ Rika. Kini mulutku mulai merangkak maju menuju bibir Kak’ Rika yang mendesah-desah, begitu wajah kami bertatapan, kulumat bibir mungil itu dalam-dalam, Kak’ Rika sedikit kaget,
“ Oughhhh... eummm... slurpppp ”,
Saat itu Kak’ Rika tidak bisa lagi bersuara, karena bibirnya telah kulumat, dan lidahnya kini-pun bertemu dengan lidahku yang mulai menari-nari didalam mulutnya. Saat itu saya memang berusaha membimbing Kak’ Rika agar klimaks untuk kedua kalinya. Agar di saat klimaksnya itu saya bisa memasukankejantananku, mempenetrasi kewanitaannya.
Karena saya sadar penetrasi itu akan sangat sakit karena ukuran kejantananku lebih besar dari punya Mas Alex yang biasa masuk.Sambil mencium dan merang-sang liang senggama Kak’ Rika, tangan kananku mulai melepas celana panjangku dan boxer, lalu melemparkannya ke lantai. Tangan kananku mengelus - elus Torpedoku yang terasa mulai mengeras.
Setelah sekian lama, pada akhirnya Kak’ Rika mencapai klimaksnya untuk yang kedua kali,
“ Oughhhhh... Ssssssssssssssss…. Enak Rul… Aghhhhhhh ”, desah Kak’ Rika.
Kak’ Rika mengerang, tetapi belum selesai erangannya, saya langsung menusukkan kejantananku pelan-pelan ke dalam kewanitaannya.
“ Ughhhh… Ssss… Aghhhhh…”, suara Kak’ Rika terpekik.
Saat itu diiringi dengan atanya sayup-sayup menatap syahdu ke arahku, saya tersenyum.Sayapun mengambil posisi duduk dan mengangkangkan kedua paha Kak’ Rika dengan kedua tanganku, lalu kulsayakan penetrasi Torpedoku pelan-pelan lama kelamaan menjadi semakin cepat.
“ Clepppp… Slerppp... Pyekkk… Pyekkk… Pyekkk… ”, suara kewanitaan yang mulai basah karena kejantananku mulai terdengar.
Lalu Kak’ Rikapun berkata,
“ Oughhhhh... yeaaah... terus Rul, Oughhh… Sssss… Aghhhh… ”, racau Kak’ Rika mulai tidak terkendali.
Saat itu sayapun semakin mempercepat genjotan, kini kedua kakinya saya sandarkan di pundakku, dengan posisi pinggul Kak’ Rika sedikit kuangkat lalu saya-pun terus mendorong pinggulku berulang-ulang. Sementara dengan sekali sentakan kulepaskan jilbabnya, tampaklah rambut hitam sebahu milik Kak’ Rika yang indah, sambil menggenjot saya membelai rambut hitam itu.
“ Oughhhh... Oughhhhh... Ssss… aghhhh… ”, desah kami saling beriringan.
Suara desahanku dan Kak’ Rika terus terdengar bergantian seperti irama musik alam yang indah.Setelah lama, saya mengubah posisi Kak’ Rika, badannya kutarik sehingga kini diaada di pangkuanku dan kami duduk berhadap-hadapan, sementara kejantananku dan kewanitaannya masih menyatu. Tanganku memegang pinggul Kak’ Rika, membantunya badannya untuk naik turun.
Kepala saya kini dihadapkan pada dua buah dada montok yang segar dan berayun-ayun akibat gerakan kami berdua. Saat itu saya-pun langsung membenamkan kepala saya ke dalam kedua buah dada itu, menjilatnya dan menciumnya be-gantian.Tak kusangka genjotanku membuahkan hasil, tak lama... .
“ Ughhhh… Ssss… Oughhhhh... ”, desah Kak’’ Rika.
Desahan panjang Kak’ Rika itu pertanda bahwa Kak’ Rika telah klimaks, saat itu kepalanya mendongak menatap langit-langit kamarnya saat. Saya senang sekali, kemudian kupelankan genjotanku dan akhirya kuhentikan sesaat. Lama kami saling bertatap-tatapan, saya lalu mencium mesra bibir Kak’ Rika dan Kak’ Rika juga menyambut ciumanku.
Saat itu kami-pun saling berciuman dengan mesra, sungguh nikmatnya. Tidak lama saya-pun menghentikan ciumanku, saya kaget, Kak’ Rika ternyata menangis, lalu aku bertanya,
“ Kenapa Kak’ Rika ? saya menyakiti Kak’ ya ??? ”, tanya saya lembut penuh sesal.
Dengan masih terisak karena menangis, Kak’ Rika menjawab,
“ Nggak kog Rul, kamu justru telah membuat Kak’ bahagia, sebelumnya Kak’ belum pernah merasakan kebahagian seperti bersama suami Kak’”, ucapnya.
Kami berdua tersenyum, ke-mudian pelan saya baringkan Kak’ Rika. Perlahan saya mengencangkan penetrasiku kembali.Sambil meremas kedua payu-daranya, saya membolak-balikkan badan Kak’ Rika ke kiri dan ke kanan. Kami berdua mendesah bergantian,
“ Aghhhh... Aghhhh... Aghhhh… ”, desahku.
“ Oughhhh... Oughhhhh... Ssss… aghhhh… ”, desah Kak’ Rika .
Sampai pada akhirnya saya mulai merasakan urat-uratku menegang dan cairan kejantananku seperti berada di ujung, siap untuk meledak.Saya ingin melsayakannya ber-sama dengan Kak’ Rika. Untuk itu saya memeluk Kak’ Rika, menciumi bibirnya dan membelai rambutnya pelan. Usahsaya berhasil karena perlahan Kak’ Rika kembali terang-sang, bahkan terlalu cepat.Dalam pelukanku kubisikkan ke telinga Kak’ Rika,
“ Ughhhh…Tahan... tahan... Kak’, kita keluarkan bersama-sama ya Kak’, Ssss… Aghhhhh… ”, ucap saya menahan Kak’ Rika.
“ Oughhhh...Ssss... saya udah tidak tahan lagi Rul… Oughhhh…”, ucap Kak’ Rika, sembari mendesah.
Saat itu saya melihat matanya terpejam kuat menahan klimaksnya.
“ Pelan - pelan saja Kak’, kita lsayakan serentak ”, ucapku berbisik sembari kupelankan ayunan torpedoku.
Pada Akhirnya yang kuinginkan terjadi, urat-urat syarafku menegang, kejantananku makin mengeras. Lalu sekuat tenaga saya mendorong pinggulku berulang-ulang dengan cepat.
“ Ouhhhh... Ssss... Aghhh… ”, Desah Kak’ Rika.
Kepalanya tersentak-sentak karena dorongan kejantananku,
“ Lepaskan... lepaskan... Kak’, sekarang !!! suara saya mengiringi desahan Kak’ Rika.
Sketika itu Kak’ Rika-pun menuruti saranku, diapun akhirnya melepaskan klimaksnya,
“ Ouhhhhhhhhhh... Ssss... Aghhhhh... … ”, desah Kak’ Rika.
suara berat menandakan ejakulasiku, mengiringi klimaks Kak’ Rika. Saat itu saya-pun memeluk erat ketika dia mendapatkan ejakulasi-nya. Setelah permainan sexs itu, masih dalam keadaan bugil saya terkapar di samping Kak’ Rika yang juga telanjang. Kak’ Rika memelukku dan mencium pipiku berkali-kali sembari membisikkan sesuatu ke telingsaya. BANDAR POKER
“ Makasih ya Rul, saya puas sekali dengan permainan sexsmu… ”, bisik Kak’ Rika puas kepada saya.
Saat itu Kak’ Rika saya lihat senang, kemudian dia memeluk tubuhku dengan erat, sembari menyandarkan kepalanya di atas dada saya. Dalam hatiku saya merasakan senang, gembira, tapi juga sedih. Saya sedih dan menyesal melsayakan ini dengan Kak’ Rika, saya takut dia tidak akan pernah lagi mencapai klimaks selain dengan diriku, ini berarti saya menyengsarakan Kak’ Rika.


Galeriqq adalah Sebuah Situs Agen Judi Online Bandarq yang Sudah Menjadi Satu - satunya Situs terpercaya di kalangan judi online Di Tanah Air indonesia.

Dengan itu Dapat kita pastikan bahwa Galeriqq ini merupakan yang mampu memberikan tantangan Dan Kemenangan lebih untuk anda semua.

Galeriqq memberikan promo bonus sebagai berikut:
- Promo Bonus Rollingan 0.5%
- Promo Bonus Refferral 10% + 10%

Galeriqq juga memiliki 8 Game permainan yang bisa anda mainkan dalam 1 User ID saja Diantaranya 
- Bandar 66 (New)
- Poker Online
- Domino 99
- Bandarq
- Aduq
- Bandar Poker
- Capsa Susun
- Sakonghttp://bandaaceh.iklandaerah.com/view/Bisnis/1791487_GaleriQQ,_Agen_BandarQ,_DominoQQ,_Domino99,_Poker_Online.html

Anda juga dapat menghubungi kontak di bawah ini untuk info lebih lanjut:
Website : bukugaleri.net
Pin BBM : D60A983B/galeriqq
Line : csgaleriqq
WA : +855968017703
FACEBOOK : https://www.facebook.com/groups/galeriqq/
TWITTER  : https://twitter.com/CsGqq

Link alternatif GaleriQQ :
http://bukugaleri.net
http://bukugaleri.org
http://bukugaleri.info

ZumaQQ Agen Bandarq Domino 99 Bandar Poker Online Terpercaya ZUMAQQ
Rp.20.000
HondaQQ Agen Bandarq Domino 99 Bandar Poker Online Terpercaya HONDAQQ
Rp.15.000
Galeriqq Agen Bandarq Domino 99 Bandar Poker Online Terpercaya GALERIQQ
Rp.20.000
Kasir Agen Togel Online Casino Online Dan Togel Online Kasir4d
Rp.10.000
Ioncasino Agen Casoni Sabung Ayam Agen Bola Dan Agen Togel Online IONCASINO
Rp.50.000

1 komentar: